Youth Fountain ― Keepsakes & Reminders (2021)

Keepsakes & Reminders menandai album kedua dan pertama tanpa vokalis Cody Muraro yang memutuskan pindah ke unit emo pop punk Real Friends.

Youth Fountain ― Keepsakes & Reminders (2021)
“I don't like relationships, though. I mean, it is nice and all, but I prefer to be the friend. I don't know why. They're kind of exhausting.”

Meskipun mencoba untuk melepaskan diri dari badai; Dia tahu bahwa rasa sakit datang silih berganti.

Tiada hari selalu dihantui akan rasa penasaran yang berdampak pada kesehatan mental.

Yosh, kali ini saya pribadi akan meresensi album yang telah menemani selama 1 Minggu penuh ini.

Unit pop punk one man, Youth Fountain bikin musik yang melukiskan emosi, vokal amarah khas pop punk dan lirik pedih yang menggambarkan penderitaan dan rintangan dalam kehidupan.

Keepsakes & Reminders menandai album kedua dan pertama tanpa vokalis Cody Muraro yang memutuskan pindah ke unit emo pop punk Real Friends.

14 lagu tersaji dengan gaya penulisan lagu naik setingkat serta sedikit eksperimen dari album pertamanya, kehilangan Cody Muraro tidak menghilangkan ciri khas dual vokal band ini.

Dan menilai lagu pembuka untuk album ini, bisa dibilang menjadi pembukaan paling best.

"My Mental Health" dibuka dengan tone bersih petikan gitar serta efek reverb, disambut dengan nyanyian lirik memilukan.

“I poisoned all my drinks/Again and again/Assuming it would help me be a completely different person.”

Dari sini kita akan transisi ke lagu selanjutnya.

"Century", lagu didedikasikan untuk yang mengalami pahitnya *friendzone*.

Karakter vokal Tyler Zanon memang tiada tandingannya.

Sebuah potongan lirik yang berkesan bagi saya sendiri

“I'm like a bird in a cage// I need a change of scenery, but could it even change me?”

Setelah kita dibuat berkesan dengan lagu pembuka, "Hideaway" menampilkan sisi post hardcore dari band ini.

Pace yang cepat, dibarengi vokal menggebrak berteriak,

“So, it goes to show”

Sedangkan "Peace Offering"  lagu penuh emosional layaknya "Century".

Kembali ke lagu dengan tempo lambat tetapi sangat menyayat hati. Dibuka dengan "Reminders" pembukaan nuansa ambient, sepertinya jarang band pop punk menyisipkan interlude yang megah.

Transisi ke lagu "Dark Grey", trek favorit saya. Disamping vokal dual yang enak, di bagian reff nan catchy memang sangat related dengan saya sendiri.

“I've been finding all these pieces of her, in keepsakes and reminders with moments I can't just put into words when death takes us both, could we meet on the other side? I've been heart sick without her near me tonight”

It’s a slow song but with a heart wrenching lyrics.

"Vertigo" lagu lain yang ngga kalah badass.

Dengan lirik yang menyentuh hati,

“It came and went, like a match that burns at both ends.”

Datang dan pergi begitu saja, hiks. Sangat familiar dengan hal-hal kerinduan, nostalgia & penyesalan.

"Aimless", melodic hardcore vibes? Sepertinya tidak salah dugaanku, lagu ini cenderung ke melodic hardcore. Progresi kord khas melocore, tempo menggebu-gebu.

"Nosedive", lagu yang solid, intro lagu disambut lembutnya vokal Tyler Zanon.

"Mishap", lagu lainnya dengan lirik penuh makna  terdapat pada bagian,

“I'm so miserable, self-involved and I don't know how to escape the in-between.”

Dilema dan merasa tidak berguna dan tidak mendapat solusi untuk dapat bebas.

"Jinxed", yah lagu ini mengingatkanku dengan band New Found Glory.

Bagian reff memang sangat NWG banget.

"Take One Capsule a Day", twinkly riff gitar di intro menjadikan gambaran latar belakang Tyler Zanon melawan rasa depresinya.

“I'm still holding on all alone, my times almost up.”

"Scavenger", kembali kita dibuat bergairah dengan lagu ini.

Petikan gitar di intro yang kesannya seperti akan mainin pace cepat. Chorus memang jadi andalan Youth Fountain.

“If happiness comes in waves, let me drown in its undertow.”

Kemampuan screaming vocal juga ditunjukan.

"Keepsake", lagu 2 setengah menit penuh dengan hantaman isian drum super.

"Keepsakes & Reminders" adalah album dengan karakter kuat Youth Fountain, walau ditinggal Cody Muraro, album ini masih dapat dinikmati untuk pendengar lama. Dual vokal masih diaplikasikan.

Hanya saja, penulisan lagu masih berada di zona nyaman.

Sejauh ini saya pribadi dapat menikmati formula musik pop punk yang Youth Fountain tawarkan.

Album ini akan lebih cocok didengar dini hari sembari menenangkan diri setelah ditolak gebetanmu.



8.5/10